"Jangan menilai buku dari sampulnya."
Pepatah itu pas banget buat menggambarkan biji kopi yang baru aja Gue cobain ini. Awalnya iseng checkout karena harganya ramah di kantong dan penasaran sama label "Robusta Lampung Asli".
Pas paket dateng dan Gue liat bijinya... jujur, sempat skeptis. Tapi setelah diseduh? Walah, mata langsung melek.
ALAT TEMPUR:
Biar praktis dan konsisten, Gue serahkan tugas ini ke SIROCA COFFEE MAKER. Si kecil cabe rawit yang fleksibel banget.
Rasio: 10 gram biji : 170 ml air (Rasio 1:17).
Mode: Bean 1 (Biji) -> Mesin akan menggiling otomatis lalu menyeduh.
(Catatan: Kalau kalian pakai kopi bubuk, tinggal putar ke mode "Powder". Mesin cuma akan mengalirkan air panas tanpa menyalakan penggiling).
Gula: NOL BESAR. (Haram hukumnya buat Gue review kopi pake gula).
GIMANA RASANYA?
Begitu sesapan pertama masuk... BOOM! 🥊
Pahitnya nonjok banget. Ini tipikal Robusta Lampung yang jujur:
Body Tebal: Rasanya penuh di mulut, gak cemplang.
Notes: Dominan Dark Chocolate dan Earthy (tanah/rempah). Gak ada tuh rasa asam-asam buah (acidity).
Aftertaste: Pahitnya nempel awet di lidah.
KESIMPULAN:
Ini adalah definisi "Kopi Bapak-Bapak" atau kopi pos ronda yang sesungguhnya. Kalau Loe butuh kafein buat begadang atau booster kerja, ini jawabannya.
Cocok buat: Pecinta kopi hitam pahit, Kopi Susu Gula Aren (karena kopinya kuat), Es Kopi.
Gak cocok buat: Yang lambungnya sensitif atau tim Arabica fruity.